Nah, sudah lihat part 1 Salam Sembalun kan? Sekarang kita berlahi ke part 2. Setelah kita dimanja dengan alam dan adat istiadat. Selanjutnya akan dibahas mengenai pendidikan masyarakat Sembalun. Disini gue ngaras sedih banget lihat Ruang sekolah yang gak ada apa-apanya, cuma bangunan yang di dalemnya bangku dna papan tulis dan terdapat buku tumpukan buku yang sudah lusuh banget. Sampul buku hilang dan buku yang sama sekali gak up to date. Lo bayangin aja tu buku tahun 2004, hello?? kita tuh sekarang udah 2015 yang bentar lagi 2016. Lo yakin bisa lulus UN yang super duper ribet banget dengan buku 2004? Miris tau gak. Dan lebih mirisnya lagi wkatu liat ada slah satu ruangan yang di buat dari anyaman bambu (pagar) disana ada papam tulis yang udah bolong. Ruangan itu dibangun karena keterbatasan ruangan. Jadi banyak yang mau sekolah tapi gak di dukung fasilitas yang memadai. Hmmmm
Selanjutnya beralih ke Taman Baca yang berada di Sembalun Lawang. Taman baca itu di bangun oleh mahasiswa teknik spili dn arsitektur yang memiliki proyek akhir. Seneng banget bahwa ada fasilitas yang menunjang pendidikan masyarakat khususnya anak-anak agar minat baca anak tinggi. Bangunannya keren banget ada ruang baca, tempat penyimapanan buku dan ada pula tempat bermain untuk anak-anak. Dan bersyukur pula ada yang mengelola ruang baca tersebut. Ruang baca tersebut bukan di kelola oleh lulusan ilmu perpustakaan bahakan bukan seorang pustakawan, tapi seorang petani! hah? petani? kalian pikir petani gak bisa mengelola? ya bisa. mereka peduli akan pendidikan masyarakat dan peduli akan peningkatan minat baca masyarakat. Mereka bersyukur udah di kasi fasilitas dan seharusnya dikelola dengan baik.
Setelah gue dengerin dengan penuh seksama dalam tempo yang sesingkat-singkatnya ternayata yang biayai atau yang nagasi dana untuk pembangunan ini orang Singapure. Lihat kan? mereka aja peduli sama bangsa kita ingin masyarakat kita pola pikirnya lebih maju dapat banyak ilmu pengetahuan dan kita masih diem aja. Gue ngeras sedih banget dan ngerasa masih belum beri apa-apa untuk bangsa ini, atau ruang lingkup yang lebih kecil lagi deh yaitu Lombok. Semoga esok kita sebagai generasi penerus bangsa mampu membangun fasilitas-fasilatas penunjang untuk pendidikan masyarakat, salah satunya Taman baca yang lebih baik dan bermanfaat. Aamiin
Ada kata-kata yang sangat gue suka di episod ini yaitu "Berjiwa Lombok buaq, berperilaku Sasak Sankabira" yang artinya adalah Hidup lurus bagai pohon pinang, berprilaku bersatu saling tolong-menolong.
Mantap/
BalasHapus